Penulis adalah pria kelahiran Kabupaten Cilacap, tepatnya lahir di Kecamatan Dayeuhluhur. Kedua orang tua berasal dari Kabupaten Ciamis. Masa kecil penulis sering melalui kedua wilayah tersebut, yaitu Cilacap dan Ciamis, dan kadang Banjar pun sering menjadi persinggahan penulis untuk menuju kedua wilayah tersebut.
Hampir 20 tahun hidup di Jakarta, terakhir kembali di kedua wilayah tersebut adalah tahun 2011-2012. Tidak banyak kemajuan yang dialami ketiga wilayah tersebut, yaitu Ciamis, Banjar dan Cilacap. Dan yang paling memprihatinkan adalah Ciamis dan Banjar, dimana kemiskinan penduduk turut menjadi perhatian dan menggugah hati penulis.
Ekonomi penduduk relatif stagnan dan hanya mengandalkan pertanian, meskipun potensi pariwisata ada, tetapi kurang berkembang. Hotel-hotel memiliki tingkat hunian cukup baik tetap pendapatannya relatif rendah, kunjungan wisatawan relatif sedikit dan infrastruktur pendukung pariwisata belum ada peningkatan yang signifikan. Secara akses, jalan antar objek wisata relatif sulit dilewati. Meskipun jaraknya berdekatan, tetapi waktu tempuhnya membutuhkan waktu yang lama.
Penulis melihat kondisi tersebut sebagai suatu kelemahan dari Pemda setempat dan kurangnya kerjasama antar kabupaten yang berdekatan secara geografis. Jika mendapat dukungan dari aspek infrastruktur, maka bukan hal yang mustahil sektor pariwisata di kedua kebupaten dan kota tersebut dapat berkembang dan memberikan dampak positif terhadap kegiatan ekonomi penduduk, minimal bagi penduduk di sekitar objek-objek wisatanya.
Melihat kondisi-kondisi tersebut, penulis menaruh harapan adanya perhatian dari pihak-pihak yang berkepentingan dengan sektor kepariwisataan. Sehingga ke depannya, pariwisata di tiga wilayah tersebut dapat berkembang, saling terintegrasi dan membawa kemajuan bagi perekonomian penduduknya.
Harapan penulis, budaya dan kesenian asli masing-masing daerah tersebut tetap dipertahankan, sehingga dapat menjadi daya tarik bagi para wisatawan. Kemudian kerajinan-kerajinan tangan yang merupakan ciri khas penduduk asli juga dapat dibangun menjadi industri kreatif yang memiliki nilai seni tinggi, sehingga dapat membuka peluang pendapatan daerah dari potensi ekspor barang-barang kerajinan tangan, yang selanjutnya akan berdampak luas terhadap kesempatan/peluang terbukanya lapangan kerja baru yang dapat menekan tingkat urbanisasi penduduk pencari kerja ke kota-kota besar.
Dengan adanya blog ini, penulis juga berharap adanya wisatawan domestik yang tidak hanya menjadikan Bali sebagai satu-satunya tujuan wisata dalam negeri, tetapi juga mempertimbangkan kunjungan wisatanya untuk ke daerah-daerah lainnya, seperti Kabupaten Ciamis/Kota Banjar/Kabupaten Cilacap. Dengan letaknya yang strategis secara geografis, objek-objek wisata yang ada pada ketiga daerah tersebut juga dapat dikunjungi secara simultan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar